Rekor baru diartikan suatu pencapaian yang melampaui pencapaian-pencapaian sebelumnya bersifat kuantitatif ataupun kualitatif. Untuk mengukur kinerja dan mencari titik berpijak bisa saja kita berkaca pada pencapain-pencapaian sebelumnya. Dalam hal yang sama, mungkin rekor anda saat ini lebih rendah dari rekan kerja anda namun hal itu tetap saja menjadi rekor baru bagi anda dan tim. Mengapa penting menciptakan rekor baru?
1. Untuk mengukur kemampuan pribadi ataupun tim,
2. Untuk memberikan harapan baru bagi tim dan demi apa mereka berjuang
3. Jika tercapai maka akan meningkatkan kepercayaan diri dan tim
4. Saat tercapai akan mendorong tim ataupun pribadi untuk mencapai yang lebih lagi (go to the next level)

Mungkin pencapaian saat ini tidaklah segemerlap pencapaian orang lain, itu tidak apa-apa jalan terus. Bayangkan mendaki gunung, jika sudah sampai shelter ke 1 naiklah ke shelter 2 demikian seterusnya, rekor-rekor ini dimulai dari hal yang kecil namun mudah dikerjakan dengan catatan point atau nilainya di atas yang sudah pernah ada. Setelah tecapai maka direncanakan lagi step by step, dan pada akhirnya akan tercapai juga rekor baru yang spectaculer.

Kami yakin bahwa jika setiap pribadi dalam satu tim mempunyai keinginan mencapai rekor baru, maka secara dinamis organisasi akan bergerak dan maju. Keinginan dan rekor baru itu seumpama pelumas mesin dan bahan bakar ron 100.

Saat rekor baru tercapai, bisa saja bukan hanya rekor pribadi atau tim anda. Mungkin saja menjadi rekor yang belum pernah ada di organisasi, perusahaan, Negara bahkan dunia. Perlu diingat posisi saat ini menjadi pijakan untuk menciptakan rekor selanjutnya, saat tercapai rekor baru tersebut maka hal itu menjadi dasar untuk menciptakan rekor baru.

Dari data di atas kita juga  bisa melihat bahwa rekor itu bisa diciptakan dengan belajar dari kondisi sebelumnya. Dari rekap performance BGS di atas kita belajar bahwa  performance excellent di semprot bukanlah hal yang mustahil. Terbukti 4 Estate di Regional (BHJE, BDME, GMKE dan BKCE) dapat tercapai. Bahkan dalam scope yang lebih luas lagi sepanjang Tahun 2020, Area 1 bisa capai performance Good. Hal ini harus dijadikan pijakan senantiasa belajar memperbaiki kinerja tim, memperbaiki kesalahan-kesalahan  sehingga kualitas dan performance lebih baik.

Di sisi lain kita juga harus melihat bahwa di BMS juga telah menciptakan rekor baru, rekor dicetak oleh Estate BAGE, sepanjang Tahun 2020 belum pernah mengalami Good namun pada akhirnya capai Excellence. Tidak ada yang yang mustahil jikalah kita mau menentukan target dan melakukannya. Dari membaiknya kondisi serta kualitas  pupuk ini maka akan menciptakan rekor baru  dengan peningkatan produksi pada tahun-tahun yang datang.

Kita diperhadapkan dengan situasi  lingkungan kita mengancam dan membuat kehilangan produksi. Kondisi ini ini adalah situasi yang crowded karana akses kebun kita sangat terbuka bisa ke mana-mana. Akhirnya muncullah berbagai upaya untuk antisipasi kehilangan produksi, terlahirlah mitigasi pencurian. Kondisi saat ini belum ada SOP terkait mitigasi pencurian, namun karena adanya usaha dan evaluasi harian maka terlahirlah konsep mitigasi pencurian yang sudah diakui oleh manajemen (Bpk COO), yang dibuktikan adanya tanda tangan beliau di laporan realisasi portal SMRE (gambar di atas). Konsep mitigasi pencurian ini adalah rekor baru yang sangat orisinil karena belum ada sebelumya.

                                 Realisasi Serapan Biaya Panen  dan Cost Price

Output seorang Planters jika disederhankan dan disingkat menjadi PQCF (Productivity, Qualility, Cost dan Field Condition). Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Estate BHJE (salah satu estate di Area1) menempati urutan pertama dari 65 Estate se-BGA dalam hal realisasi cost price, jadi Estate BHJE menjadi estate dengan realisai cost price terendah.

                                Realisasi Cost Price antar Area Se-BGA

jika dilihat dari sisi area maka area 1 juga menenpati posisi serapan anggaran terbaik se BGA dengan angka serapan  -13% di bawah anggaran. Dikatakan baik karena realisasi produksi hanya mencapai 88% dari anggaran. Artinya biaya  yang tidak terserap sebanyak 13% dikarenakan adanya kekurangan produksi 12% terhadap budget. Dalam hal ini disimpulkan adanya korelasi positif antara serapan anggaran dengan capaian budget produksi.

Penyerapan biaya yang rendah dan cost price yang rendaha bisa terjaid jika adanya kontrol biaya  yang ketat dan tepat, secara teknisnya untuk mengendalikan biaya adalah dengan utamakan pekerjaan chemist, kurangi bahkan hilangkan pekerjaan manual selain rawat jalan, mengantisipasi lebih baik dan mengkoreksi (mengulang) pekerjaan, bekerja dengan kualitas prima,dll.  Salah satu tindakan konkritnya selalu mengantisipasi terjadinya pemborosan HK karena kondisi yang sudah parah baru di rawat. Pengalokasian TK  harus sesuai dengan kebutuhan di lapangan dan juga  utamakan kerjaan yang mendatangkan kemudahan bagi pekerjaan yg berikutnya. Secara over all pengendalian cost di Area 1 dan Estate BHJE dilakukan dengan mengontrol proses kerja dan penggunaan biaya dengan bijak bukan dengan memotong-motong secara sembarangan sehingga penggunaan anggaran tetap flexible sesuai kebutuhan kondisi lapangan.

Jika diresapi lebih jauh maka dengan senantiasa menciptakan rekor baru maka akan menjadikan  kita sebagai  pecinta proses. Senantiasa berproses dan  selalu merasa kurang senantiasa berkeinginan  memperbaiki diri dan tim

Tetap semangat, ciptakan rekor baru!!!

• About
• Latest Posts

ripelson_siadari

Latest posts by ripelson_siadari (see all)

• AROGANSI ITU TIDAK PENTING - 18/01/2023
• “Taksasi”, Mengapa Aktivitas ini Menjadi Penting??…. - 09/01/2023
• Assesment Land Aplikasi BAGE – GMKM - 02/01/2023